Cinta & Cinta

Kasih-Sayang, Cinta-Kasih, Love-Love yang Tergugah

  • Arsip

Durhakakah Anak Bila Melawan

Posted by a2karim09 pada Juli 31, 2009

Dalam artikel ini bukannya saya membenarkan si anak untuk melawan orangtuanya, tapi di sisi lain biasanya si orangtua selalu merasa benar apa yang ia lakukan maupun ia katakan. Apapun alasan si anak kebanyakan kurang dibenarkan oleh si orangtua. Apalagi yang berkaitan dengan harga diri (martabat) orangtua, misalnya berkaitan dengan jabatan, kepangkatan, kekayaan ataupun kebangsawanan.

Judul artikel di atas diinspirasi dari :
DRAMA REALITY (Tidak Ada Yang Abadi), Kemis 20.00
Dewi, Selasa, 19.30

Kalau anda-anda menonton tayangan demi tayangan RCTI, kekasaran kedua orangtua (bapa terhadap ibu atau sebaliknya) tidak jarang terlihat oleh anak-anak. Dan ini merupakan pelajaran tidak terpuji, yang ditonton oleh anak-anak. Sehingga si anak memihak kepada salah-satu orangtuanya yang ia sayangi atau yang teraniaya.

Terkadang si orangtua menyimpan suatu rahasia yang kalau dibuka, menyebakan si anak akan pergi meninggalkannya; padahal ia sangat sayang pada anak-anaknya. Si anak meminta penjelasan/melawan, apa yang dirahasiakan oleh orangtuanya (salah satu atau keduanya). Akhirnya terjadi pertengakaran dan si anak di cap sebagai anak durhaka.

Kenakalan anak-anak tidak jarang membahayakan martabat orangtuanya, atau juga membahayakan diri si anak itu sendiri. Karena ke-egoan orangtua, katakan saja si anak dihajar habis-habisan, anak durhaka.

Hasil pertengkaran tsb dapat menyebabkan si anak meninggalkan orangtuanya, atau si anak bersama ibunya meninggalkan si bapa, atau juga si anak bersama si bapa meninggalkan si ibu.

Dalam perjalanan hasil pertengkaran yang cukup memakan waktu, akhirnya si orang tua sadar akan kesalahannya dan minta maaf kepada anak-anaknya. Susah bagi si anak untuk memaafkan. Apalagi ada tanda di badan bekas kekerasan fisik, kunat.

Seberapa jauh perbuatan si anak melawan orang tua hingga dapat dikatakan sebagai anak durhaka?. Adakah suatu batasan tertentu sehingga anak dinyatakan anak durhaka?. Kalau kita perhatikan ilustrasi di atas, kedurhakan si anak sudahkah setara dengan “Hikayat Si Malin Kundang?.

Sebagai orang tua tidak layak untuk menyatakan anak sebagai anak durhaka. Sebagai orang tua perlu koreksi diri, mengapa suatu kejadian itu bisa terjadi. Jangan kata durhaka, kata kurang-ajar pun tak layak untuk dilontarkan. Perlu disadari bahwa “besar kemungkin lemparan batu mengena dahi sendiri”. Apapun yang terjadi pada si anak adalah tanggung jawab orang tua. Anak adalah titipan Illahi Rabbi.

A2Karim

2 Tanggapan to “Durhakakah Anak Bila Melawan”

  1. Thomas said

    Hm…..ironis…tapi dalam artikelnya

    SALAM

  2. […] kedua di atas (Bina Keluarga Belita) yang terkait dengan artikel kami sebelumnya berjudul “Durhakah Anak Bila Melawan”. Dari isi pelatihan yang paling mendasar seperti yang dikemukakan oleh dr. Rustina bahwa dalam […]

Tinggalkan Balasan ke Sayangi Anak dalam Ucapan « Cinta & Cinta Batalkan balasan